Hari Buruh Internasional 1 Mei 2010, Nyalakan Api Perjuangan Untuk Terus Berkobar Semakin Besar - Perspektif
Headlines News :
Home » » Hari Buruh Internasional 1 Mei 2010, Nyalakan Api Perjuangan Untuk Terus Berkobar Semakin Besar

Hari Buruh Internasional 1 Mei 2010, Nyalakan Api Perjuangan Untuk Terus Berkobar Semakin Besar

Written By DPTK sepetak on Jumat, 26 November 2010 | 11.39

Pada 25 April 2010

Penting bagi anda, saya dan kita semua untuk menyaksikan, bahkan bila perlu ikut terlibat aktif dalam kobaran api sejarah yang dipancarkan Milyaran Kaum Buruh di pelbagai penjuru dunia. Betapa hebatnya nanti tepat pada tanggal 1 Mei 2010 yang jatuh pada hari Sabtu besok secara serempak kaum buruh (proletar industry, jasa dll) akan berbaris rapi dengan tinju mengepal seraya berteriak “BURUH BERSATU TAK BISA DIKALAHKAN, BURUH BERKUASA RAKYAT SEJAHTERA,” dengan teriakan buruh laksana petir mengelegar membelah langit, membuat kaum modal makin terdesak merapatkan barisanya, takut kekuasaan atas struktur politik diambil alih secara paksa oleh barisan proletar yang sedar. 

Penyatuan sikap para pemodal untuk meredam gerakan massa rakyat dan proletar selalu beriringan dengan kehendak elit yang lebih memihak pemodal, lihat SAJA Setelah national summit 2009 berjalan dengan mulusnya yang melahirkan banyak rekomendasi kebijakan ekonomi, hukum dan politik kapitalistik untuk 5 tahun ke depan, dilajutkan dengan ACFTA disahkan pada Januari 2010 dan berbagai perjanjian dagan bilateral sejenis untuk diabdikan pada upaya mempercepat penyatuan pasar dalam negeri dengan pasar internasional sesunguhnya membuat Industri dalam negeri tak berdaya dan mematikan kesehjateraan dan peluang hidup ratusan juta buruh industri, puluhan juta Petani Tak Bertanah di Indonesia. 

Namun Rezim SBY dan Para Elit poitik yang berada di Senayan, justru menutup mata atas kenyataan dari dampak yang berkembang. Demi arus modal yang jumlahnya memang banyak sekitar 10.000 trilyun sebagaimana tuntutan elit politik dalam Raker bidang pekonomian kemarin. Namun dari jumlah dana yang besar itu yang kaum buruh rasakan tidak memiliki hubungan positif terhadap bangkitnya perekonomian rakyat Indonesia.

Kaum buruh setelah menanggung semua beban dari krisis kapitalisme kemarin 2008-2009. Kembali Saat ini dan mungkin di masa yang akan datang mereka tetap dijadikan bulan-bulanan dengan berbagai kebijakan Negara, karena semua komitnen politik dari rezim berkuasa maupun semua partai-partai borjuasi saat ini hanya diabdikan pada para pemodal.

Tiap hari, tiap bulan anda dan mungkin saya sering mendengar besarnya Ledakan angka PHK kaum buruh yang pada tahun 2009 saja tiap bulannya tercatat rata-rata di Indonesia sebanyak 15.000 buruh manufaktur dan jasa kehilangan pekerjaan, sementara yang masih bekerja justru dipaksa menerima rendahnya jaminan social untuk buruh, dibatasinya kehidupan kebebasan berorganisasi dalam pabrik dan masih konsistenya Negara menerapkan politik Upah murah sebenarnya cukup membuktikan bahwa Negara Republik kapitalis Indonesia tidak pernah melindungi kaum buruh.

Tidak benar, kalau Negara menyatakan ada Jaminan Sosial terhadap kaum buruh lewat UU SJSN, tidak benar Negara telah mengklaim ada perlindungan terhadap kebebasan berorganisasi buat kaum buruh, tidak benar kalo Negara telah mengkalim ada upaya perlingdunagn maksimal saat buruh di PHK. Justru yang terjadi adalah Negara telah berpaling muka lari dari tanggung jawabnya sambil menginjak-injak kaum buruh.

Buktinya hak-hak dasar sebuah Hak harusnya diberikan oleh Negara, Justru situasinya tidak seindah dalam teks Undang-undang. Namun hak dasar itu bisa ada karena gigihnya perjuangan kaum buruh. Kita bisa belajar dari pengalaman perjuangan KPB (Komite Perjuangan Buruh) Jabotabek, saat melakukan tekanan politik menuntut Hak dan kepastian bekerja lewat Aksi Massa dan pemogokan 2 hari 2 malam di Depnakertrans beberapa waktu yang lalu, pun dengan berbagai pelajaran yang diajarkan kaum buruh yang bersatu saat mengugat Revisi UU No 13/2003 tentang Ketenagakerjaan di tahun 2006-2007. 

Dengan derajat penindasan yang tidak kalah dengan kaum buruh, para petani miskin dan buruh tani tak bertanah di pedesaan yang jumlahnya puluhan juta jiwa. Sekarang juga kian meradang kehidupanya, janji-janji manis rezim yang katanya sudah melakukan Program Pembaruan Agraria Nasional (PPAN), dengan melakukan redistribusi (bagi-bagi) tanah sebanyak 8,15 juta Hektare kepada para petani. Ternyata jauh panggang dari api.

Karena PPAN ternyata orientasinya lebih bersifat land market (pemenuhan pasar tanah, bagi Investor) hasil asistensi ADB yang didesakkan di BAPPENAS dan BPN beberapa tahun yang lalu. Jadi Progam ini kami menyebutnya bukan untuk petani atau rakyat tak bertanah tapi untuk kepentingan investor (Pemodal) semata.

Walhasil, dengan melihat kaum buruh dan petani sebagai dua komponen pokok rakyat yang paling banyak mendiami republik ini, namun kehidupan ekonomi mereka saat ini tidak mengalami perubahan yang cukup berarti secara kualitatif. Akibat Negara kapitalis Indonesia masih menghalangi pertumbuhan kesehjateraan mereka dan massa rakyat tertindas terhisap lainya. 

Saat ini Lewat perjuangan dan kampanye politik, pengorganisiran yang bertumpu pada kekuatan massa rakyat dan seluruh barisanya di kelas Buruh, kelas petani, pemuda mahasiswa dan miskin perkotaan. Rakyat semakin yakin dan berkeyakinan politik bahwa sesungguhnya rezim boneka kapitalis yang dipimpin SBY saat ini TELAH GAGAL 100% untuk membawa Indonesia merdeka 100%.

Sudah saatnya kita massa rakyat Indonesia, setelah terus mempertinggi dan memperhebat cara-cara perjuangan kepada lawan-lawan poltik kita yakni kaum borjuis dan seluruh elit politik penindas rakyat, mempersolid tindakan berorganisasi lewat Organisasi Politik Revolusioner bukan organisasi politik buatan elit dan kaum borjuis yang sangat konservatif dan anti perubahan, Kami juga akan mengembangkan cara-cara berpolitik yang lebih revolusioner yang pernah dijalankan kaum proletar di seluruh dunia. 

Akhirnya dengan momentum Hari buruh Internasional pada hari Sabtu tanggal 1 Mei 2010, Massa Rakyat Indonesia lewat aksi massa akan menunjukkan dan mengabarkan kepada seluruh rakyat yang terhisap tertindas siapa dan bagaimana sebenarnya watak dan sifat Elit-elit Politik, Partai partai Borjuis yang dikomandoi oleh SBY yang sangat tekun mempraktekkan Kapitalisme. 

Maka Hukum besi dari sejarah persatuan perjuangan rakyat yang pernah HANCUR… BANGKIT LAGI, DITEMPA… HANCUR BANKIT LAGI dengan Kobaran Api yang semakin besar dan sulit dipadamkan, Kami BURUH INDONESIA BERSAMA KAUM BURUH DISELURUH DUNIA dibawah panji-panji Internasionale tanpa ragu Menyatakan dengan lantang “Wahai Kaum KAPITALIS, Menyingkirlah, Menyingkirlah Kalian Sudah GAGAL sebab kalian tidak ada masa depan lagi, masa depan masyarakat saat ini ada ditangan kami kaum buruh sebagai kelas proletar” 

SELAMAT HARI BURUH INTERNASIONAL
KAUM BURUH SEDUNIA BERSATULAH
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Perspektif - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger